AGILITY / KELINCAHAN
A. Pengertian
Pengertian berasal kata lincah. Menurut kamus bahasa indonesia (1993 : 525) lincah berarti selalu bergerak, tidak dapat diam, tidak tenang, tidak tetap. sedangkan menurut Harsono (1993 : 14) orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu yang sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. dan menurut Suharno HP (1983 : 28) mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai situasi yang dihadapi.
Dengan demikian dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dari posisi tubuhnnya dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak, sesuai keseimbangan tubuhnya.
kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahraga beregu dan memerlukan ketangkasan. Suharno HP (1985 : 33) mengatakan kegunaan kalincahan adalah untuk menkoordinasikan gerakan-gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut Dangsina Moeloek dan Arjadino (1984 :8-9) adalah :
- Tipe tubuh
- Usia
kelincahan anak meningkat sempai kira-kira usia 12 tahun (memasuki pertumbuhan cepat). selama periode tersebut (3 tahun) kelincahan tidak meningkat, bahkan menurun. setelah masa pertumbuhan berlalu, kelincahan meningkat lagi secara mantap sampai anak mencapai maturitas dan setelah itu menurun kembali.
- jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukan kelincahan sedikit lebih baik dari pada wanita sebelum mencapai usia pubertas. setelah pubertas perbedaan tampak lebih mencolok.
- Berat badan
Berat badan yang berlebihan secara langusung mengurangi kelincahan.
- Kelelahan
Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya koordinasi. sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak mudah timbul.
C. Pendoman Umum Dalam Latihan
Agar dalam latihan mempunyai arah dan mendapatkan hasil maka sangat diperlukan pedoman secara ilmiah sudah dibuktikan kebenarannya. namun Pasi (1993 : 61) menyatakan bahwa tiga asas yang paling penting :
- hukum over load (beban berlebih)
- hukum reversibility (kompensasi)
- hukum khususan (specifisity)
Untuk menghindari terjadinnya perbedaan persepsi dalam memahami istilah-istilah diatas akan diuraikan satu persatu seperti dibawah ini :
- Khususan
latihan harus khusus pada olahraga tertentu Pasi (1993 : 64) menyebutkan bahwa hukum khususan menyebutkan bahwa sifat khusus dari beban latihan akan menghasilkan tanggapan khusus dan adaptasi atau penyesuaian diri.
- Tambah beban (Over load principle)
Untuk tidak menimbulkan kerusakan dan untuk mencapai drajat kekuatan yang tinggi harus teratur dinaikkan. hal ini dikatakan secara tegas oleh Pasi (1993 :62) bahwa latihan beban berlebih (over load) menyebabkan kekelahan, dan pemulihan dan penyesuaian memungkinkan tubuh mengkompensasikan lebih dan mencapai tingkat fitnes atau kesegaran yang lebih tinggi.
- Hari berat dan santai
Dalam waktu harus ada pengaturan hari berat dan santai. hari berat yaitu waktu untuk latihan berat dan hari santai untuk pulih asal. yang dimaksud pulih asal adalah pulih dari kelelahan akibat latihan yang memungkinkan tubuh menyesuaikan terhadap beban latihan.
- Latihan dan kelebihan latihan
Dalam latihan beban harus ditingkatkan sedikit demi sedikit sampai mencapai maksimum. Pasi (1993 : 64) yang menyatakan bahwa beban latihan yang berlebihan menyebabkan penyesuaian yang tidak lenkap dan atlit akan menghadapi masa pemulihan dari rangsangan latihan.
- Latihan dasar dan pencapaian puncak
Latihan dasar diperlukan untuk mempersiapkan kodisi, pencapaian puncak sebainya dipersiapkan menjelang pertandingan dilaksanakan dengan cara mengurangi beban tetapi meningkatkan intensitas.
- Kembali asal (reversibility)
Pasi (1993 : 63) yang menyatakan bahwa atlit tidak melakukan latihan teratur maka tidak ada pembebanan dan tubuh tidak ada pembebanan dan tubuh tidak perlu untuk penyesuaian diri. dalam hal ini secara perlahan kondisi tubuh akan kembali ketingkat semula.
D. Pendoman Dalam Latihan Kelincahan
Latihan (training) adalah proses yang sistematis dari pada berlatih atau bekerja secara berulang-ulang, dengan hari kian menambah jumlah beban latihan pekerjaan, (Harsono, 1986 :27). pada latihan kelincahan diperlukan ciri-ciri latihan yang khusus. adapun ciri-ciri latihan kelincahan menurut Suharno HP (1983 : 29) adalah bentuk-bentuk latihan harus menentukan hasil tidaknya suatu latihan kelincahan karena koordinasi sangat urgen bagi unsur kelincahan, adanya rintangan-rintangan untuk bergerak dan mempersulit kondisi (alar, lapangan, dan sebainya), ada pendoman waktu yang pasti dalam latihan. sedangkan menurut Harsono (1993 :14) memberi rambu-rambu dalam mengembangkan Agility adalah bentuk-bentuk latihan yang mengharuskan orang untuk bergerak dangan cepat dan mengubah arah dengan tangkas dalam melakukan aktivitas tersebut dia juga tidak boleh kehilangan keseimbangan dan harus pula sadar posisi tubuhnya
latihan kelincahan dapat diberikan mulai anak usia 3-13 tahun. hal ini sesuai M. Sajoto (1988 :55) bahwa anak berusia 3-13 tahun, menunjukan pengingkatan tiap tahunnya, dengan catatan anak laki-laki memperbaiki waktunya dengan rata-rata 0,5 detik tiap tahunnya. penelitian lain yang dilakukan oleh AAPHER (1976) seperti dalam buku M. Sajoto (1988 : 55) ditemukan dengan test shuttle run 30 feet menunjukan bahwa anak laki-laki rata-rata makin bertambah baik mulai usia 12 tahun, sedangkan anak wanita tidak lagi bertambah baik setelah usia 13 tahun.
E. Macam-macam Latihan Kelincahan
Adapun macam-macam bentuk latihan kelincahan yaitu :
- Lampu reaksi
Tiap sudut lapangan ditempatkan lampu berwarna yang digunakan sebagai petunjuk arak dan tempat melakukan gerkan sesuai dengan warna yang dinyalakan. latihan ini digunakan pada bulutangkis.
- Langkah Kijang
Digunakan pada cabang olahraga atletik. pelaksanannya yaitu berlari menyerupai gerakan lari langkah kijang
- Shuttle Run
- Three corner drill
boomerang run |
Latihan kelincahan three corner drill mirip dengan bomerang run yang titiknya ada lima. tetapi pada three corner drill titiknya hanya tiga, katiga titik tersebut membentuk segitiga sama kaki dengan besar sudut 45 derajat dan sudut 90 derajat. teknik latihan atlit berlari melingkar ketiga titik tersebut secepatnya.
Dalam suatu repetisi atlit berlari dari satu ke titik yang lain dan kembali ke titik semula. satu set terdiri dari dua repetisi. pada set berikutnya arah lari kebalikan dari set yang mendahuluinnya, pengertian arah lari pada tiap set dalam shuttle run mau pun three corner drill dimasudkan untuk menyeimbangkan gerakan tubuh sehingga tidak terjadi kesulitan dalam berbelok arah ke kanan atau pun ke kiri pada saat melakukan test dengan alat-alat test dodging run
- Latihan lari bolak balik (Zig-zag)
Tujuan : melatih mengubah gerakan tubuh arah berkelok-kelok.
Cara melakukan adalah sebagai berikut :
- Latihan Squat-Thrust
Squat-Thrust |
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
- pandangan ke arah depan
- leparkan kedua kaki kebelakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat
- dengan serntak kedua kaki di tarik ke depan, kembali ke tempat semula
- latihan ini di lakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama
F. Gabungan Permainan Latihan Kelincahan
- Shuttle Run
- Latihan lari belak-belok (zig-zag)
- latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdidi(squat thrust)
alat yang digunakan :
- cone 20 buah
- melakukan shuttle run 4-6 pengulangan dengan jarak 10 meter yang telah ditandai dengan cone, kemudian langusng melakukan lari zig-zag dengan melewati selang-seling cone yang telah disusun dan yang terakhir melakukan gerakan harus menunggu teman/rekan timnnya selesai melakukan gerakan
- permainan berikutnya yang melakukan gerakan mendapatkan sentuhan dari reknnya sebelumnya melakukan gerakan
- team yang selesai melakukan permainan dengan cepat dari lawan timnya dialah pemenangnya
- team yang menang berhak memberikan hukuman kepada team yang kalah
KESIMPULAN
Kelincahan adalah seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi yang dihadapi di arena tertentu tanpa kahilangan keseimbangan tubuhnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut Dangsina Moeloek :
- Tipe tubuh
- Usia
- Jenis kelamin
- Berat badan
- Kelelahan
pada latihan kelincahan diperlukan ciri-ciri khusus. adapun ciri-ciri latihan kelincahan menurut Suharno HP (1983 : 29) adalah bentuk-bentuk latihan harus ada gerakan merubah posisi dan arah badan, tangsangan terhadap pusat syaraf sangat menentukan hasiltidaknya suatu latihan kelincahan karena koordinasi sangat urgen bagi unsur kelincahan, adannya rintangan-rintangan untuk bergerak dan mempersulit kondisi (alat, lapangan, dan sebagainya), ada pedoman waktu yang pasti dalam latihan. sedangkan menurut Harsono (1993 : 14) memberikan rambu-rambu dalam mengembangkan Agility adalah bentuk-bentuk latihan yang mengharuskan orang untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah dengan tangkas dan dalam melakukan aktivitas tersebut dia juga tidak boleh kehilangan keseimbangan dan harus pula sadar posisi tubuhnya.